TEORI DAN MODEL ATOM
A.
TEORI ATOM DALTON
Teori ini diperoleh berdasarkan percobaan
dan berdasarkan hokum kekekalan massa, hokum perbandingan tetap, serta perbandingan berganda. Istilah atom
untuk menyatakan bagian terkecilzat yang tidak dapat dibagi lebih lanjut sudah
dikemukakan oleh filsuf Yunani, Leucippus dan Democritus sejak tahun 400
sebelum Masehi. Walaupun demikian, teori atom pertama kali dikemukakan oleh
John Dalton pada tahun 1803, untuk menjelaskan hasil percobaan yang diungkapkan
sebagai hokum kekekalan massa ( A.Lavoisier 1789) dan hokum pperbandingan tetap
(Proust 1797). Secara garis besar, Dalton dalam teorinya mengemukakan :
1.
Zat tersusun oleh partikel yang tidak dapat
dibag ilebih lanjutyang disebut atom.
2.
Semua atom penyusun suatu unsure memiliki sifat
yang identik ( ukuran, bentuk, dan massa) yang berbeda dari sifat atom unsure yang
lain.
3.
Suatu reaksi kimia semata-m
4.
tata adalah suatu penyusunan ulang kembali
kombinasi atom dari senyawa pereaksi menjadi susunan atom dalam senyawa hasil
reaksi.
Namun, terdapat kelemahan dalam
teori atom Dalton. Teori ini tidak dapat menjelaskan tentang:
1.
Spectrum atom
2.
Sifat magnetic
3.
Cara atom bergabung menjadi senyawaa
4.
Gejala keradioaktifan
5.
Sifat atom lainnya.
B.
MODEL ATOM THOMSHON DAN MODEL ATOM RUTHERFORD
Menurut Thomson, didalam atom banyak berisi
electron yang bermuatan negative, namun pada dasarnya atom itu bersifat netral.
Berarti, ada 1 partikel lain yang menyeimbangkan 1 partikel tadi(-). Maka, ia
beranggapan didalam atom juga terdapat electron positif(+) untuk menyeimbangkan
electron negative(-)tadi, sehingga dapat dikatakan atom bersifat netral.
Setelah diketahui bahwa dalam atom terdapat
muatan positif dan electron, pada tahun 1898, Thomson mengusulkan bahwa atom
dapat dipandang sebagai suatu permukaan bola yang bermuatan positif dan pada
permukaan tersebut menempel electron. Pengujian terhadap model ini dilakukan Rutherford
pada tahun 1911 melalui percobaan hamburan partikel α yang dikenakan pada lapis
tipis logam emas. Dan dari percobaan tersebut dapat di tarik beberapa
kesimpulan:
1.
Sebagian besar partikel α menembus lapis tipis logam emas
tanpa mengalami perubahan arah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar volume
atom merupakan ruang-ruang kosong.
2.
Beberapa partikel α mengalami pembelokan arah
dengan sudut yang besar. Dari pengamatan ini disimpulkan adanya inti atom yang
bermuatan positif yang menyebabkan terjadinya tolakan terhadap partikel α.
3.
Satu dua partikel α mengalami pembalikan arah (
dipantulkan). Hal ini menyimpulkan bahwa massa atom berkonsentrasi pada inti
atom. Pemantulan terjadi karena partikel α menumbuk langsung pada inti atom
yang masiv dan kaku. Diameter atom kira-kira 100.000 kali diameter inti atom.
Pengamatan diatas tidak sesuai dengan model atom Thomson. Berdasarkan
hal tersebut, Rutherford mempostulatkan bahwa electron bergerak mengintari inti
seperti planet mengitari matahari.
C.
MODEL ATOM NIELS BOHR
Menurut Bohr:
1.
atom
terdiri atas inti bermuatan positif
2.
Electron bergerak mengelilingi inti dalam
lintasan tertentu
3.
Elektron dalam lintasannya tidak menyerap atau
memancarkan electron, karena tiap lintasan mempunyai energy tertentu
4.
Seperti system tata surya
Kelemahan dar teori ini :
1.
Teori ini hanya sesuai untuk atom hydrogen dan
ion dengan 1 elektron
2.
Pada perkembangan selanjutnya diketahui bahwa
gerakan electron menyerupai gelombang. Oleh karena itu, posisi electron tidak
mungkin dapat dipastikan.
Komentar
Posting Komentar